Baik Sangka
Hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan lain, dan khususnya antara muslim yang satu dengan muslim lainnya merupakan sesuatu yang harus dijalin dengan sebaik-baiknya. Hal ini kerana, Allah Swt telah menggariskan bahawa mu'min itu bersaudara.
Itu sebabnya, segala bentuk sikap dan sifat yang akan memperkukuh dan memantapkan persaudaraan harus ditumbuhkan dan dipelihara, sedangkan segala bentuk sikap dan sifat yang boleh merosakkan ukhuwah harus dihilangkan. Agar hubungan ukhuwah islamiyah itu tetap terjalin dengan baik, salah satu sifat positif yang harus dipenuhi adalah husnuzh zhan (berbaik sangka).
Oleh kerana itu, apabila kita mendapatkan informasi negatif tentang sesuatu yang berkaitan dengan peribadi seseorang apalagi seorang muslim, maka kita harus melakukan tabayyun (pengecekan) terlebih dahulu sebelum mempercayai apalagi meresponnya secara negatif, Allah Swt berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" (QS 49:6)
FADHILAH DAN MANFAAT
Ada banyak nilai dan manfaat yang diperoleh seorang muslim bila dia memiliki sifat husnuzh zhan kepada orang lain.
Pertama, hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, hal ini kerana berbaik sangka dalam hubungan sesama muslim akan menghindari terjadinya keretakan hubungan.Bahkan keharmonian hubungan akan semakin terasa kerana tidak ada kendala-kendala psikologi yang menghambat hubungan itu.
Kedua, terhindar daripada penyesalan dalam hubungan dengan sesama kerana buruk sangka akan membuat seseorang menimpakan keburukan kepada orang lain tanpa bukti yang benar, Allah berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam QS 49:6 di atas.
Ketiga, selalu berbahagia atas segala kemajuan yang dicapai orang lain, meskipun kita sendiri belum bisa mencapainya, hal ini memiliki arti yang sangat penting, kerana dengan demikian jiwa kita menjadi tenang dan terhindar dari iri hati yang boleh berkembang menjadi dosa-dosa baru sebagai kelanjutannya. Ini bererti kebaikan dan kejujuran akan mengantarkan kita pada kebaikan yang banyak dan dosa serta keburukan akan mengantarkan kita pada dosa-dosa berikutnya yang lebih besar lagi dengan dampak negatif yang semakin banyak.
KERUGIAN berburuk sangka
Manakala kita melakukan atau memiliki sifat berburuk sangka, ada sejumlah kerugian yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia mahupun di akhirat.
1. Mendapat Nilai Dosa
Berburuk sangka merupakan sesuatu yang jelas-jelas bernilai dosa, kerana disamping kita sudah menganggap orang lain tidak baik tanpa dasar yang jelas, berusaha menyelidiki atau mencari-cari kejelekan orang lain juga merupakan dosa tersendiri, kemudian mengungkapkan segala sesuatu yang buruk tentang orang lain yang kita berburuk sangka kepadanya juga dosa, Allah Swt berfirman yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa (QS 49:12)
2. Dusta Yang Besar
Berburuk sangka akan membuat kita menjadi rugi, kerana apa yang kita kemukakan merupakan suatu dusta yang sebesar-besarnya, perkara ini disabdakan oleh rasulullah Saw: "Jauhilah prasangka itu, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta" (HR. Muttafaqun alaihi).
3. Menimbulkan Sifat Buruk
Berburuk sangka kepada orang lain tidak hanya berakibat pada penilaian dosa dan dusta yang besar, tapi juga akan mengakibatkan munculnya sifat-sifat buruk lainnya yang sangat berbahaya, baik dalam perkembangan peribadi mahupun hubungannya dengan orang lain, sifat-sifat itu antara lain ghibah, kebencian, hasad, menjauhi hubungan dengan orang lain, dll. Dalam satu hadith, Rasulullah Saw bersabda:
"Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke syurga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta, sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada Neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (HR. Bukhari 5743 dan Ibnu Hibban 3 / 233).
LARANGAN berburuk sangka
Kerana berburuk sangka merupakan sesuatu yang sangat tercela dan mengakibatkan kerugian, maka perbuatan ini sangat dilarang di dalam Islam sebagaimana yang sudah disebutkan pada surat Al Hujurat: 12 di atas. Untuk menjauhi sifat berburuk sangka, maka masing-masing kita harus menyedari betapa hal ini sangat tidak baik dan tidak benar dalam hubungan persaudaraan, apalagi dengan sesama muslim dan aktifis da'wah. Disamping itu, bila ada benih-benih di dalam hati perasaan berburuk sangka, maka hal itu harus segera diberantas dan dijauhi kerana ia berasal dari godaan syaitan yang bermaksud buruk kepada kita. Dan yang penting lagi adalah memperkukuh terus jalinan persaudaraan antar sesama muslim dan aktivis dakwah agar yang selalu kita kembangkan adalah berbaik sangka, bukan malah berburuk sangka.
Oleh kerana itu, Khalifah Umar bin Khattab menyatakan: Janganlah kamu menyangka dengan satu katapun yang keluar dari seorang saudaramu yang mukmin kecuali dengan kebaikan yang engkau dapatkan bahawa kata-kata itu mengandungi kebaikan.
Dan yang tak kalah penting adalah selalu berusaha untuk mawas diri, intropeksi dan muhasabah. Kita harus sibuk dengan diri kita, sebesar apa dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. Dengan demikian, Insya Allah SWT, kita tidak termasuk yang dikatakan orang "Gajah diseberang lautan kelihatan, namun semut di pelupuk mata tidak kelihatan". Wallahu A'lam.
________________________________________________________
dipetik dari website 'Tazkirah' http://tazkirahs.blogspot.com/
Comments
Post a Comment